3. Ahlul Atsar
Definisi Atsar
Secara bahasa, kata atsar maknanya adalah bekas, sisa atau pengaruh.
Secara syar’i, di kalangan ulama terdapat dua pendapat:
1. Mayoritas ulama berpendapat bahwa istilah hadits, sunnah, dan atsar itu satu makna.
2. Ulama Khurosan membedakan antara ketiga istilah ini. Menurut mereka, istilah atsar khusus untuk perkataan dan perbuatan sahabat dan tabi’in. Sedang istilah hadits atau sunnah digunakan untuk perkataan dan perbuatan Nabi.
Pendapat mayoritas ulama lebih kuat. Dalam bahasa arab dikatakan atsartu haditsan, artinya aku meriwayatkan sebuah hadits. Pendapat ini juga dipilih oleh Imam Al-‘Iroqi dan Ibnu Hajar. Berdasar pendapat yang mengatakan bahwa atsar semakna dengan hadits dan sunnah, maka salafush sholih dan ahlus sunnah sering juga disebut dengan istilah ahlul atsar. Mereka disebut dengan ahlul atsar karena mereka mengikuti atsar-atsar yang diriwayatkan dari Rasulullah dan para sahabat.
(POTRET SALAFI SEJATI Meneladani Kehidupan Generasi Pilihan, hal. 46-47, Tim Ulin Nuha, Penerbit Al-Qowam, cet. I, Oktober 2017)
Baca juga: Keutamaan Ilmu
Sumber: Majelis Ilmu JKD
Definisi Atsar
Secara bahasa, kata atsar maknanya adalah bekas, sisa atau pengaruh.
Secara syar’i, di kalangan ulama terdapat dua pendapat:
1. Mayoritas ulama berpendapat bahwa istilah hadits, sunnah, dan atsar itu satu makna.
2. Ulama Khurosan membedakan antara ketiga istilah ini. Menurut mereka, istilah atsar khusus untuk perkataan dan perbuatan sahabat dan tabi’in. Sedang istilah hadits atau sunnah digunakan untuk perkataan dan perbuatan Nabi.
Pendapat mayoritas ulama lebih kuat. Dalam bahasa arab dikatakan atsartu haditsan, artinya aku meriwayatkan sebuah hadits. Pendapat ini juga dipilih oleh Imam Al-‘Iroqi dan Ibnu Hajar. Berdasar pendapat yang mengatakan bahwa atsar semakna dengan hadits dan sunnah, maka salafush sholih dan ahlus sunnah sering juga disebut dengan istilah ahlul atsar. Mereka disebut dengan ahlul atsar karena mereka mengikuti atsar-atsar yang diriwayatkan dari Rasulullah dan para sahabat.
(POTRET SALAFI SEJATI Meneladani Kehidupan Generasi Pilihan, hal. 46-47, Tim Ulin Nuha, Penerbit Al-Qowam, cet. I, Oktober 2017)
Baca juga: Keutamaan Ilmu
Sumber: Majelis Ilmu JKD
Comments
Post a Comment